"Sesungguhnya Rasululloh SAW. bersabda, ‘Jika salah satu di antara kalian makan maka makanlah dengan tangan kanan, dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanan. Maka, Sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).
Suatu ketika Rasululloh SAW melarang para sahabatnya makan dan minum dengan berdiri. Beliau juga melarang para sahabatnya yang makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri mereka. Larangan Rasululloh tersebut tentu saja mengandung hikmah. Namun, sayangnya masih banyak di antara kita yang meragukannya.
Kini, saat sains telah berhasil membongkar fakta-fakta ilmiah di balik perintah Rasululloh tersebut, sebagian orang mulai terkejut. Mereka seakan tidak percaya bahwa larangan Rasulullah ternyata memiliki dasar-dasar ilmiah dan logis, dimana menurut sains ada banyak dampak negatif jika seseorang makan dan minum dengan cara berdiri maupun dengan menggunakan tangan kiri.
Berikut beberapa fakta ilmiah yang berhasil diungkapkan apabila makan dan minum sambil berdiri atau menggunakan tangan kiri.
1. Dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh salah satu ahli akupuntur, dibuktikan bahwa air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk lebih baik dibandingkan kita minum dengan cara berdiri.
Menurut penelitian tersebut, air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berbobot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum tersebut kemudian akan disalurkan ke pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya, jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu akan masuk tanpa disaring lagi dan bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika air langsung ke kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter, maka hal ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal yang menjadi salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
2. Minum sambil berdiri tidak akan menyegarkan tubuh kita secara optimal dan air yang terserap akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Sehingga, air tersebut tidak dapat tersebar ke seluruh organ tubuh yang lain, karena tidak sempat terpompa oleh jantung. Padahal, seperti yang kita ketahui, 80% lebih dari tubuh kita terdiri dari air.
3. Apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1-2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “Heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus.
4. Adapun alasan logis mengapa Rasululloh melarang kita makan dengan menggunakan tangan kiri sejatinya bukan sekadar berkenaan dengan nilai-nilai etika. Lebih dari itu, tangan kiri yang sering kali kita gunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas jorok, seperti bercebok, atau mengupil, menurut sains sangat rentan terhadap kuman dibandingkan dengan tangan kanan. Oleh karena itu, ada baiknya kita tidak menggunakan tangan kiri kita saat makan dan minum. Setidaknya, hal ini bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika atau kesopanan, sebagaimana diajarkan oleh Rasululloh SAW.
Karena alasan-alasan logis dan ilmiah itulah maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk meragukan kebenaran perintah Rasululloh SAW. untuk makan dan minum sambil duduk serta menggunakan tangan kanan. Sungguh, hadits Rasululloh SAW. tersebut kembali menunjukkan kepada kita akan keagungan diri dan kecerdasa yang beliau miliki. Jauh sebelum sains membuktikan kebenaran ilmiah di balik adab makan, Rasululloh SAW. dengan kecerdasannya telah memberikan informasi berharga bagi umatnya agar tidak makan dan minum dengan cara berdiri maupun menggunakan tangan kiri.
Sumber : Yanuar Arifin – Ramalan-ramalan Rasulullah SAW yang kini terbukti menurut Sains
Suatu ketika Rasululloh SAW melarang para sahabatnya makan dan minum dengan berdiri. Beliau juga melarang para sahabatnya yang makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri mereka. Larangan Rasululloh tersebut tentu saja mengandung hikmah. Namun, sayangnya masih banyak di antara kita yang meragukannya.
Kini, saat sains telah berhasil membongkar fakta-fakta ilmiah di balik perintah Rasululloh tersebut, sebagian orang mulai terkejut. Mereka seakan tidak percaya bahwa larangan Rasulullah ternyata memiliki dasar-dasar ilmiah dan logis, dimana menurut sains ada banyak dampak negatif jika seseorang makan dan minum dengan cara berdiri maupun dengan menggunakan tangan kiri.
Berikut beberapa fakta ilmiah yang berhasil diungkapkan apabila makan dan minum sambil berdiri atau menggunakan tangan kiri.
1. Dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh salah satu ahli akupuntur, dibuktikan bahwa air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk lebih baik dibandingkan kita minum dengan cara berdiri.
Menurut penelitian tersebut, air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berbobot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum tersebut kemudian akan disalurkan ke pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya, jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu akan masuk tanpa disaring lagi dan bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika air langsung ke kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter, maka hal ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal yang menjadi salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
2. Minum sambil berdiri tidak akan menyegarkan tubuh kita secara optimal dan air yang terserap akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Sehingga, air tersebut tidak dapat tersebar ke seluruh organ tubuh yang lain, karena tidak sempat terpompa oleh jantung. Padahal, seperti yang kita ketahui, 80% lebih dari tubuh kita terdiri dari air.
3. Apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1-2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “Heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus.
4. Adapun alasan logis mengapa Rasululloh melarang kita makan dengan menggunakan tangan kiri sejatinya bukan sekadar berkenaan dengan nilai-nilai etika. Lebih dari itu, tangan kiri yang sering kali kita gunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas jorok, seperti bercebok, atau mengupil, menurut sains sangat rentan terhadap kuman dibandingkan dengan tangan kanan. Oleh karena itu, ada baiknya kita tidak menggunakan tangan kiri kita saat makan dan minum. Setidaknya, hal ini bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika atau kesopanan, sebagaimana diajarkan oleh Rasululloh SAW.
Karena alasan-alasan logis dan ilmiah itulah maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk meragukan kebenaran perintah Rasululloh SAW. untuk makan dan minum sambil duduk serta menggunakan tangan kanan. Sungguh, hadits Rasululloh SAW. tersebut kembali menunjukkan kepada kita akan keagungan diri dan kecerdasa yang beliau miliki. Jauh sebelum sains membuktikan kebenaran ilmiah di balik adab makan, Rasululloh SAW. dengan kecerdasannya telah memberikan informasi berharga bagi umatnya agar tidak makan dan minum dengan cara berdiri maupun menggunakan tangan kiri.
Sumber : Yanuar Arifin – Ramalan-ramalan Rasulullah SAW yang kini terbukti menurut Sains
0 komentar:
Posting Komentar